Tindakan Medis Apa yang Dapat Dilakukan Dokter Ortopaedi?
Tindakan medis yang dapat dilakukan dokter spesialis ortopaedi, yaitu tindakan nonbedah, seperti pemberian obat-obatan, anjuran untuk berolahraga, dan merujuk untuk tindakan fisioterapi dan rehabilitasi medik.
Tindakan pembedahan atau operasi yang mungkin dibutuhkan, meliputi amputasi, arthoroskopi, fiksasi internal, fusion, osteotomi, memperbaiki jaringan lunak, distektomi, foraminotomi, laminektomi, serta prosedur untuk perbaikan atau peremajaan tulang rawan.
Baca juga: Harus Tahu, 4 Fakta Penting Mengenai Amputasi
Penyakit yang Ditangani oleh Dokter Spesialis Orthopaedi & Traumatologi
Berikut beberapa gangguan atau kondisi yang bisa ditangani oleh dokter spesialis ortopedi dan traumatologi:
Tindakan Medis Apa yang Dapat Dilakukan Dokter Ortopaedi?
Tindakan medis yang dapat dilakukan dokter spesialis ortopaedi, yaitu tindakan nonbedah, seperti pemberian obat-obatan, anjuran untuk berolahraga, dan merujuk untuk tindakan fisioterapi dan rehabilitasi medik.
Tindakan pembedahan atau operasi yang mungkin dibutuhkan, meliputi amputasi, arthoroskopi, fiksasi internal, fusion, osteotomi, memperbaiki jaringan lunak, distektomi, foraminotomi, laminektomi, serta prosedur untuk perbaikan atau peremajaan tulang rawan.
Baca juga: Harus Tahu, 4 Fakta Penting Mengenai Amputasi
Jenis Perawatan Non-Bedah
Jenis perawatan non-bedah disebut dengan perawatan konservatif. Dokter ortopedi biasanya akan fokus pada perawatan non-bedah terlebih dahulu sebelum merekomendasikan pembedahan atau operasi.
Beberapa jenis perawatan non-bedah meliputi:
Di antaranya adalah melakukan aktivitas fisik, diet, dan pemilihan olahraga yang tepat untuk mencegah memburuknya cedera atau kondisi yang kamu alami.
Artikel Lainnya: Ini Dia Penyakit yang Ditangani Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin!
Ada kalanya suatu kondisi atau cedera tidak membaik dengan tindakan konservatif. Dalam kasus ini, dokter ortopedi dapat merekomendasikan tindakan operasi untuk kamu.
Beberapa contoh perawatan bedah yang dilakukan oleh ahli bedah ortopedi meliputi:
Artikel Lainnya: Mengenal Peran Kardiolog, Dokter Spesialis Jantung
Waktu yang Tepat untuk Konsultasi ke Dokter Spesialis Ortopaedi?
Mengenali gejala penyakit dan waktu yang tepat untuk berkonsultasi ke dokter spesialis ortopaedi sangatlah penting.
Bagaimana tidak, masalah pada tulang dan sendi, ataupun anggota gerak tubuh lainnya perlu segera ditangani.
Kamu sangat disarankan untuk melakukan konsultasi jika mengalami masalah pada sistem muskuloskeletal, meliputi otot, tendon, saraf, tulang, sendi, dan ligamen.
Berikut ini adalah beberapa gejala yang menandakan kamu perlu melakukan konsultasi ke dokter spesialis ortopaedi:
Baca juga: Waspada, Kaki Kesemutan Bisa Jadi Tanda Penyakit Ini
Tindakan Medis Apa yang Dapat Dilakukan Dokter Ortopaedi?
Tindakan medis yang dapat dilakukan dokter spesialis ortopaedi, yaitu tindakan nonbedah, seperti pemberian obat-obatan, anjuran untuk berolahraga, dan merujuk untuk tindakan fisioterapi dan rehabilitasi medik.
Tindakan pembedahan atau operasi yang mungkin dibutuhkan, meliputi amputasi, arthoroskopi, fiksasi internal, fusion, osteotomi, memperbaiki jaringan lunak, distektomi, foraminotomi, laminektomi, serta prosedur untuk perbaikan atau peremajaan tulang rawan.
Baca juga: Harus Tahu, 4 Fakta Penting Mengenai Amputasi
Tindakan Medis yang Dapat Dilakukan oleh Dokter Spesialis Orthopaedi & Traumatologi
Dokter spesialis orthopedi & traumatologi dapat membuat diagnosis terhadap kondisi kesehatan yang berhubungan dengan kelainan tulang, otot, dan jaringan tubuh berikut tingkat keparahannya.
Terutama untuk kondisi yang terjadi karena cedera.
Ahli ortopedi dan traumatologi juga berwenang untuk melakukan pemeriksaan fisik maupun penunjang, termasuk pemeriksaan urine, darah, CT-scan, MRI, rontgen dan USG.
Adapun tindakan medis yang dapat dilakukan oleh spesialis ortopedi dan traumatologi adalah:
Dokter dapat memberikan obat berdasarkan kebutuhan pengidap, seperti obat antinyeri, antibiotik, hingga vitamin D dan suplemen kalsium.
Tindakan bedah mungkin saja dibutuhkan guna mengatasi cedera pada jaringan ikat, sendi, atau tulang. Jenis operasi yang umum dilakukan di antaranya:
Selain itu, dokter ahli ortopedi dan traumatologi juga dapat melakukan tindakan bedah amputasi, bila bagian tulang pengidap yang mengalami cedera tidak dapat diperbaiki dengan tindakan bedah pada umumnya.
Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi juga bisa merekomendasikan pengidap untuk melakukan fisioterapi.
Tujuannya untuk membantu meningkatkan kapabilitas sendi, tulang, dan otot yang bermasalah atau mengalami cedera.
Prosedur fisioterapi biasanya dilakukan apabila pengidap sudah dinyatakan pulih setelah menjalani prosedur operasi.
Untuk kasus cedera yang parah dan membuat dokter harus melakukan tindakan amputasi, ahli ortopedi dan traumatologi juga bisa merekomendasikan pengidap untuk memakai prostetik atau alat bantu.
Penyakit yang Ditangani Dokter Ortopaedi dan Traumatologi
Penyakit yang ditangani dokter ortopaedi, di antaranya:
Rekomendasi Dokter Ortopaedi dan Traumatologi di Halodoc
Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal mengalami gejala gangguan sendi dan tulang, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau spesialis ortopedi.
Berikut ini terdapat beberapa dokter spesialis kandungan yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 7 tahun.
Mereka juga mendapatkan rating yang baik dari para pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Rekomendasi pertama adalah dr. Mulya Imansyah Sp.OT, M.Han yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Sebelas Maret pada 2007.
Ia pun melanjutkan studinya ke Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada hingga mendapatkan gelar dokter spesialis ortopedi pada 2017.
Kini ia berpraktik di Poso, Sulawesi Tengah dan masih menjadi anggota aktif Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi & Traumatologi Indonesia (PABOI).
Dengan pengalaman selama 17 tahun, dr. Mulya Imansyah Sp.OT, M.Han bisa memberikan saran pengobatan dan perawatan terkait gangguan kesehatan tulang dan sendi di Halodoc.
Chat dr. Mulya Imansyah Sp.OT, M.Han mulai dari Rp 99.000,- di Halodoc.
Pilihan selajutnya adalah dr. I Ketut Wahyu Trisaputra Sp.OT yang merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Ia mendapatkan gelar dokter umum pada 2015 dan kemudian melanjutkan studinya di kampus yang sama hingga akhirnya mendapatkan gelar dokter spesialis ortopedi pada 2023.
Kini ia membuka praktik di Gianyar, Bali dan masih menjadi anggota aktif Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi & Traumatologi Indonesia (PABOI).
Berbekal pengalaman selama 7 tahun, dr. I Ketut Wahyu Trisaputra Sp.OT bisa memberikan saran pengobatan dan perawatan terkaitgangguan sistem gerak di Halodoc.
Chat dr. I Ketut Wahyu Trisaputra Sp.OT mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Rekomendasi dokter spesialis ortopedi yang bisa bantu perawatan skoliosis dan masalah sendi dan tulang lainnya adalah dr. Edwin William Sp.OT, M.Biomed.
Ia mendapatlan gelar dokter umum dari Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya pada 2006.
Setelah itu, ia mlanjutkan studi ke Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar dan akhirnya mendapatkan gelar dokter spesialis pada 2019.
Ia kini praktik di Tangerang, Banten dan masih menjadi anggota aktif Perhimpunan Dokter Spesialis Orthopaedi & Traumatologi Indonesia (PABOI).
Berbekal pengalaman selama 18 tahun, dr. Edwin William Sp.OT, M.Biomed bisa memberikan saran pengobatan dan perawatan terkait gangguan tulang dan sendi di Halodoc.
Selain itu, ia juga bisa memberikan saran terkait gangguan saraf tangan, nyeri punggung bawah, rekonstruksi pinggul dan lutut, keseleo, patah tulang, nyeri oto serta nyeri sendi.
Chat dr. Edwin William Sp.OT, M.Biomed mulai dari Rp 90.000,- di Halodoc.
Itulah berbagai daftar dokter spesialis ortopedi yang bisa kamu hubungi untuk mengatasi skoliosis.
Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.
Sebab, kamu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.
Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!
Halodoc, Jakarta – Ortopaedi adalah cabang ilmu kedokteran yang mengobati dan mencegah berbagai penyakit atau gangguan pada sistem muskuloskeletal, yaitu sistem pergerakan tubuh yang melibatkan fungsi tulang, persendian, ligamen, otot, pembuluh darah, saraf, tendon, serta tulang belakang.
Dokter Spesialis Bedah Ortopaedi dan Traumatologi atau Dokter Ortopaedi adalah dokter yang memiliki fokus untuk menangani cedera dan penyakit pada sistem muskuloskeletal tubuh, mencakup tulang, sendi, tendon, otot, ligamen, dan saraf.
Baca juga: Alami Carpal Tunnel Syndrome, Kapan Harus Ke Dokter Ortopedi?
Tindakan Medis yang Dapat Dilakukan oleh Dokter Spesialis Orthopaedi & Traumatologi
Dokter spesialis orthopedi & traumatologi dapat membuat diagnosis terhadap kondisi kesehatan yang berhubungan dengan kelainan tulang, otot, dan jaringan tubuh berikut tingkat keparahannya.
Terutama untuk kondisi yang terjadi karena cedera.
Ahli ortopedi dan traumatologi juga berwenang untuk melakukan pemeriksaan fisik maupun penunjang, termasuk pemeriksaan urine, darah, CT-scan, MRI, rontgen dan USG.
Adapun tindakan medis yang dapat dilakukan oleh spesialis ortopedi dan traumatologi adalah:
Dokter dapat memberikan obat berdasarkan kebutuhan pengidap, seperti obat antinyeri, antibiotik, hingga vitamin D dan suplemen kalsium.
Tindakan bedah mungkin saja dibutuhkan guna mengatasi cedera pada jaringan ikat, sendi, atau tulang. Jenis operasi yang umum dilakukan di antaranya:
Selain itu, dokter ahli ortopedi dan traumatologi juga dapat melakukan tindakan bedah amputasi, bila bagian tulang pengidap yang mengalami cedera tidak dapat diperbaiki dengan tindakan bedah pada umumnya.
Dokter spesialis ortopedi dan traumatologi juga bisa merekomendasikan pengidap untuk melakukan fisioterapi.
Tujuannya untuk membantu meningkatkan kapabilitas sendi, tulang, dan otot yang bermasalah atau mengalami cedera.
Prosedur fisioterapi biasanya dilakukan apabila pengidap sudah dinyatakan pulih setelah menjalani prosedur operasi.
Untuk kasus cedera yang parah dan membuat dokter harus melakukan tindakan amputasi, ahli ortopedi dan traumatologi juga bisa merekomendasikan pengidap untuk memakai prostetik atau alat bantu.